“Maka dari itu, mereka (penderita diabetes) harus lebih ekstra waspada dalam menjaga kesehatannya,” kata dr. Rudy seperti yang dikutip dari Antara pada Selasa (28/11/2023).
Ia mengatakan bahwa pemberian vaksin pneumonia sudah menjadi standar yang dikeluarkan oleh International Diabetes Federation sebagai salah satu jenis vaksin yang direkomendasikan untuk penderita diabetes di seluruh dunia.
“Vaksin pneumonia sangat dianjurkan karena bertujuan untuk memberikan stimulus pada tubuh guna memproduksi antibodi yang dapat melawan bakteri dan virus,” terangnya. Ia menjelaskan bahwa vaksin pneumonia dapat diberikan pada orang dewasa mulai dari usia 18 tahun ke atas dan diberikan satu kali seumur hidup. “Vaksin pneumonia sendiri bisa didapatkan di fasilitas layanan kesehatan, seperti klinik dan rumah sakit,” lanjutnya.
Faktor risiko pneumonia
Penyebab pneumonia adalah bakteri, virus, atau jamur, yang masuk ke paru-paru dan menyebabkan infeksi. Dr. Rudy mengatakan bahwa itu bisa dialami siapa saja tanpa memandang usia. Namun, paling berisiko dialami oleh orang-orang yang memiliki gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, pengguna alkohol, dan terpapar asap, gas, juga bahan kimia berbahaya. Sementara, diabetes hanya salah satu dari faktor komorbid yang akan membuat Anda lebih mungkin terkena pneumonia.
Faktor komorbid dan penyakit bawaan lainnya yang bisa memengaruhi, meliputi penyakit kronis paru-paru, jantung, ginjal, dan asma. “Risiko pneumonia meningkat pada bayi di bawah dua tahun dan orang dewasa di atas 50 tahun,” ujarnya.
Mengutip National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), dua kelompok usia berisiko lebih tinggi terkena pneumonia karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Apalagi, bayi yang lahir prematur dan lansia yang memiliki komorbid.
Sumber : kompas.com