Hadirnya layanan tanpa tatap muka Aplikasi Mobile Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memberi banyak kemudahan terhadap para peserta JKN. Hal ini dirasakan mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat di salah satu Universitas di Provinsi Bali, Putu Diah Wulandari.
Putu Diah Wulandari yang menggunakan Aplikasi Mobile JKN sejak 2021 mengaku mendapat banyak manfaat dari aplikasi ini. Sebab, dengan satu genggaman tangan saja bisa mengakses layanan JKN.Salah satu kemudahan yang dirasakan adalah pada saat melakukan perpindahan lokasi fasilitas kesehatan (faskes). Diah sapaan akrabnya memindahkan lokasi fasilitas kesehatan miliknya hanya melalui Aplikasi Mobile JKN di ponselnya
“Saat itu saya ingin mengubah faskes supaya lebih dekat rumah. Awalnya saya mengira kalau mengubah faskes harus datang ke kantor BPJS kesehatan, dan saya memperoleh informasi oleh teman kelas ternyata bisa mengubah langsung sendiri via Aplikasi Mobile JKN,” ujar Diah dikutip Sabtu (2/12).
Adapun peserta JKN bisa melakukan perpindahan faskes secara daring melalui Aplikasi Mobile JKN minimal setelah 3 bulan terdaftar di faskes sebelumnya dengan status kepesertaan aktif.
Langkah awal adalah buka aplikasi Mobile JKN pada ponsel, login dengan nomor kartu JKN atau bisa dengan menggunakan Nomor NIK yang terdapat pada KTP anda dan setelah login berhasil pilih fitur “Perubahan Data Peserta” lalu anda dapat melakukan perubahan faskes sesuai yang diinginkan.
“Dengan tiga langkah praktis tersebut, masyarakat kini tidak perlu datang ke kantor cabang BPJS Kesehatan untuk merubah fasilitas kesehatan yang diinginkan,” jelas Diah.
Kemudahan lain adalah ia juga bisa mendapatkan informasi untuk rutin melaksanakan skrining riwayat kesehatan setahun sekali dengan menggunakan Aplikasi Mobile JKN ataupun melalui tautan webskrining.bpjs-kesehatan.go.id.
Menurut Diah, dengan adanya layanan skrining riwayat kesehatan secara mandiri akan membuat masyarakat lebih aware terhadap kesehatan diri sendiri, supaya terhindar dari penyakit tidak menular seperti hipertensi, gagal ginjal dan jantung koroner dan baginya menjaga kesehatan diri sendiri merupakan hal yang sangat penting. Sebagai informasi tambahan, dilansir dari data World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa 70 persen kematian di seluruh dunia diakibatkan oleh penyakit tidak menular diantaranya penyakit, stroke, jantung, diabetes, diabetes dan penyakit paru-paru kronis.
Beberapa faktor penyebab tingginya angka penyakit tidak menular diantaranya, karena pola hidup yang tidak sehat, penggunaan tembakau, mengonsumsi asupan garam dan sodium yang tinggi, kelebihan berat hingga penggunaan alkohol yang berlebihan
“Fitur skrining riwayat kesehatan ini sangat berguna bagi masyarakat Indonesia, supaya masyarakat lebih memperhatikan kesehatannya agar tidak terkena penyakit seperti hipertensi dan penyakit jantung,” jelas Diah.
Mahasiswi ini berharap, semoga fitur skrining riwayat kesehatan dapat disosialisasikan lebih gencar kepada masyarakat luas, karena masih banyak masyarakat terutama orang tua yang belum mendapatkan informasi seputar skrining riwayat kesehatan.
“Aplikasi Mobile JKN merupakan salah satu aplikasi yang wajib ada di smartphone masyarakat Indonesia. Karena dengan berbagai fitur unggulannya, masyarakat sangat dimudahkan dalam mengakses layanan kesehatan dan bisa menghemat waktu,” ungkap Diah.
Tidak lupa, Diah pun turut mengapresiasi BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program JKN yang terus berupaya berbenah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh peserta JKN.
Diah juga berharap kelak seluruh Masyarakat Indonesia terdaftar sebagai peserta JKN, dimana Program JKN ini merupakan sistem jaminan kesehatan yang memastikan setiap masyarakat memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu dengan biaya terjangkau.
CNN.com